Menanti Laporan Nvidia: Ujian Krusial di Tengah Keraguan Spending AI dan Perpecahan Sentimen Investor

Daftar Isi

Wall Street saat ini tengah menantikan laporan keuangan Nvidia dengan ekspektasi yang sangat tinggi, di mana para analis memprediksi adanya pertumbuhan lebih dari 50% baik dalam net income maupun revenue pada kuartal ketiga fiskal perusahaan. Laporan ini dianggap sangat krusial karena posisi Nvidia sebagai penentu arah pasar saham saat ini ("so goes Nvidia, so goes the market"). Optimisme ini didorong oleh data yang menunjukkan bahwa pelanggan utama seperti Microsoft, Amazon, Alphabet, dan Meta—yang merepresentasikan lebih dari 40% penjualan Nvidia—diproyeksikan akan meningkatkan belanja atau spending AI mereka hingga US$440 miliar dalam 12 bulan ke depan.

Nvidia dan Market

Namun, laporan ini muncul di tengah kekhawatiran pasar yang meningkat mengenai keberlanjutan investasi AI. Saham Nvidia sempat turun lebih dari 12% dari puncaknya karena investor mulai cemas apakah infrastruktur AI yang dibangun dengan biaya fantastis ini akan menghasilkan output bisnis yang nyata. Meskipun ada ketakutan pasar, valuasi saham Nvidia saat ini dianggap relatif menarik oleh beberapa pengamat, diperdagangkan pada sekitar 29 kali forward earnings, yang mana angka ini jauh di bawah rata-rata 10 tahunnya dan hanya sedikit lebih tinggi dibandingkan rata-rata Nasdaq 100.

Dalam laporan nanti, investor akan membedah angka-angka tersebut secara mendetail, terutama terkait performa seri chip terbaru Nvidia, Blackwell, yang diharapkan menjadi pendorong fase pertumbuhan perusahaan selanjutnya. Selain itu, perhatian khusus akan tertuju pada ekspansi margin di unit data centers yang menyumbang hampir 90% pendapatan Nvidia pada kuartal sebelumnya. Yang paling penting, investor menantikan guidance atau panduan perusahaan untuk kuartal berikutnya untuk melihat apakah manajemen masih optimis di tengah keraguan pasar tentang valuasi saham teknologi.

Meskipun kinerja Nvidia diprediksi tetap solid, sentimen di kalangan investor besar terlihat terpecah. Beberapa nama besar seperti Peter Thiel dan SoftBank dilaporkan telah menjual kepemilikan mereka (exit), sementara Michael Burry (tokoh "The Big Short") mengungkapkan bahwa ia telah membeli opsi put pada Nvidia, yang menandakan taruhan bahwa harga saham akan turun. Analis juga memperkirakan bahwa lonjakan revenue Nvidia akan melambat secara bertahap dalam beberapa tahun fiskal mendatang (dari 60% menjadi 22%), memicu pertanyaan fundamental mengenai seberapa besar sebenarnya total addressable market untuk infrastruktur AI ini.

Sebagai informasi tambahan terkait ekosistem AI, Hugging Face adalah platform komunitas dan open-source yang sering disebut sebagai "GitHub-nya AI". Jika Nvidia adalah penyedia utama hardware (chip), Hugging Face adalah pusat infrastruktur software tempat para developer dan peneliti berkolaborasi. Platform ini menyediakan akses ke ribuan model machine learning (termasuk LLM) dan datasets yang siap digunakan. Peran Hugging Face sangat vital karena memungkinkan demokratisasi AI, di mana perusahaan dapat mengunduh dan memodifikasi model AI yang sudah ada tanpa perlu melatih model dari nol yang membutuhkan biaya input dan komputasi sangat besar.